Rabu, 16 September 2015

laporan praktikum fisika (pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat)



Laporan Praktikum Fisika
Pengaruh Kalor Terhadap Suhu dan Wujud Zat
 

Nama             : DINDA GUSTINA
                                     Kelas            : X IPA F

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
SMA Negeri 2 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2014/2015


BAB I Pendahuluan

1.1    Latar Belakang
Untuk mendeteksi pengaruh kalor terhadap benda-benda yang dapat menghantar panas (kalor) kami melakukan praktikum tentang kalor, perpindahan kalor, wujud zat, dan perubahan kimia serta fisika. Panas (kalor) adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu. Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah.
Suhu adalah ukuran dari panas suatu zat. Semakin panas suatu zat maka suhunya akan tinggi. Sedangkan semakin dingin suhunya maka suhunya akan rendah. Perpindahan kalor ada 3 yaitu, koduksi, konveksi, dan radiasi. Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat lain. Perubahan wujud zat benda sendiri digolongkan menjadi 3 jenis yaitu padat, gas dan cair.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang kita tidak bisa membedakan bagaimana ciri-ciri dari perubahan kimia dan perubahan fisika. Kita menganggap bahwa semuanya adalah sama saja, padahal sebenarnya sangat berbeda.

1.2 Rumusan Masalah
A. Apa pengaruh kalor terhadap Suhu ?
B. Apa pengaruh kalor terhadap perubahan wukud zat ?

1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengaruh kalor terhadap suhu
B. Untuk mengetahui pengaruh kalor terhadap perubahahan wujud zat












BAB II Metodelogi Penelitian

2.1 Alat dan Bahan
-. 1 buah Termometer
-. 1 buah Pembakar bunsen/pembakar spiritus
-. 1 buah Kaki tiga
-. 1 buah Statif
-. 1 buah Stopwatch
-. Es batu secukupnya
-. 1 buah Neraca/Timbangan
-. 1 buah Gelas Kimia
-. 1 buah Kasa

2.2 Langkah Kerja
A. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu benda
1. Identifikasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan Tabel 1
2. Susunlah alat-alat tersebut seperti gambar berikut :
 

3. Timbanglah massa air, kemudian masukkan ke dalam gelas. Catat massa dan suhu awal air dalam gelas (To) keb dalam tabel 2.
4.Nyalakan pembakar bunsen/pembakar spiritus
5. Hidupkan stopwatch kemudian catat suhu air untuk setiap 30s ke dalam tabel 2. Matikan stopwatch jika air telah menjadi zat.

B. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
1. Identifikasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan Tabel 1.
2. Susunlah atal-alat tersebut seperti gambar berikut :
3. Timbanglah massa es batu, kemudian masukkan ke dalam gelas. Catat massa dan suhu awal es dalam gelas (To) ke dalam tabel 3.
4. Nyalakan bunsen/spiritus
5. Hidupkan stopwatch kemudian catat suhu es untuk setiap 30 s didalam tabel 3. Matikan stopwatch jika seluruh es telah melebur menjadi air.

2.3  LANDASAN TEORI
Kalor merupakan salah satu bentuk energi maka satuan kalor pun sama dengansatuan energi, yaitu joule atau kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu zat dan dapatmengubah wujud zat. Benda yang mendapat kalor suhunya naik, sedang yang melepas kalor suhunya turun. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat dinamakan kalor laten dan kalor uap. Kalor laten itu adalah banyaknya kalor yang diperlukan dan dilepaskan oleh 1 kg atau 1 g zat agar dapat mengubah wujudnya sedangkan kalor uap yaitu banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di titik didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut.
- Titik uap adalah kalor yang diperlukan oleh satuan massa zat cair untuk menguap pada titik didhnya.
-  Titik didih adalah suhu zat ketika mendidih. Titik didih air adalah 1000C.
-  Titik lebur adalah suhu pada waktu suatu zat melebur. Titik lebur es adalah 00C.
-  Titik beku adalah suhu pada waktu suatu zat membeku. Titik beku air adalah 1000 C atau 800 R atau 2120F.
Kalor embun adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa gas untuk mengembun pada titik embunnya. Titik embun adalah suhu zat ketika mengembun. Menguap dan melebur adalah peristiwa perubahan wujud yang membutuhkan kalor. Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat padat untuk mencair (melebur) pada titik leburnya. Kalor beku adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk membeku pada titik bekunya.
Kalor adalah energi  panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang rendah ketika kedua benda bersentuhan. Sedangkan Suhu adalah derajat atau tingkat panas suatu benda. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu:
-  Massa zat    
-  Jenis zat (kalor jenis)
- Perubahan suhu
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Jika suatu benda menerima/melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Kalor  menyatakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. 
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu 1 kilogram massa suatu zat sebesar 10C atau 1 Kelvin. Kapasitas kalor suatu benda adalah benyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu sebesar 10C atau 1 K atau kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1 K.
Pengaruh kalor terhadap suhu zat, jika suatu zat menyerap kalor , maka suhu akan naik dan jika suatu suhu zat melepas kalor, maka suhu akan turun.











BAB III Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil
Massa air (m = 0.1 kg)
Suhu awal (T1 = 30oC)

Tabel 2. Data percobaan pertama
Waktu (Menit ke)
Jumlah kalor yang diberikan Q (J)
Suhu T2 (oC)
Kenaikan Suhu     T
0,0
0
0o
0o
0,5
0,5
32o
2o
1,0
1,0
34o
4o
1,5
1,5
36o
6o
2,0
2,0
38o
8o
2,5
2,5
40o
10o
3,0
3,0
42o
12o
3,5
3,5
44o
14o
4,0
4,0
46o
16o
4,5
4,5
48o
18o
5,0
5,0
50o
20o
5,5
5,5
52o
22o
6,0
6,0
54o
24o
6,5
6,5
56o
26o
7,0
7,0
58o
28o
7,5
7,5
60o
30o














Table 3. Data percobaan kedua
Massa es batu (m = 0,1 kg)

Tabel 3. Data Percobaan kedua
Waktu (menit ke)
Jumlah kalor yang diberikan
Suhu T (oC)
Wujud benda
Terjadi perubahan ? (Ya/Tidak)
0,0
0
0o
Padat
Tidak
0,5
0,5
0o
Padat
Tidak
1,0
1,0
0o
Padat
Tidak
1,5
1,5
0o
Padat
Tidak
2,0
2,0
0o
Padat
Tidak
2,5
2,5
2o
Mulai mencair
Ya
3,0
3,0
3o
1/2 cair
Ya
3,5
3,5
4o
3/4 cair
Ya
4,0
4,0
6o
Cair
Ya
4,5
4,5
10o
Cair
Ya
5,0
5,0
12o
Cair
Ya
5,5
5,5
15o
Cair
Ya
6,0
6,0
18o
Cair
Ya
6,5
6,5
20o
Cair
Ya
7,0
7,0
23o
Cair
Ya
7,5
7,5
26o
Cair
Ya

3.2 Pembahasan

1. Berdasarkan hasil percobaan dalam kedua tabel kecenderungan atau pola yang dihasilkan adalah meningkat, dalam hal ini semakin lama beban di beri kalor maka semkin meningkat pula jumlah kenaikan suhu.
2. Pengaruh kalor terhadap suhu benda dapat terlihat jelas pada semakin besarnya kalor yang diberikan maka semakin tinggu suhu benda dan semakin cepat mengalami kenaikan suhu.
3. Pengaruh kalor tidak terjadi perubahan wujud terlihat jelas saat benda tidak mengalami perubahan wujud hal itu menunjukan bahwa tidak ada kalor yang diberikan.
4. Pengaruh kalor saat terjadi perubahan wujud, semakin besar kalor yang diebrikan semakin cepat pula terjadi perubahan wujud.
5.Selain perubahan suhu benda, faktor lain yang mempengaruhi kalor yang diperlukan antara lain : Massa benda, Jenis benda, dan waktu





BAB IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan
Pengaruh kalor terhadap suhu yaitu semakin banyak kalor diberikan maka akan menaikan suhu air semakin tinggi. Sedangkan pengaruh kalor terhadap wujud zat yaitu semakin besar kalor akan berpengaruh pada semakin cepatnya perubahan wujud, begitupun sebaliknya.

4.2 Saran
Dalam melakukan praktikum kita harus teliti dan cermat melakukan nya sesuai dengan langkah kerja yang telah di anjurkan.